Mengenal Teknologi Sistem Penggerak Mobil, Pilih FWD atau RWD?
Saat ini industri otomotif hadir menawarkan berbagai inovasi untuk menambah kenyamanan penggunanya. Salah satunya bisa dilihat dari perkembangan sistem penggerak roda mobil. Sebagai penyalur tenaga dari mesin ke roda, rangkaian sistem kemudi ini menjadi hal yang penting untuk menentukan performa sebuah mobil, seperti kenyamanan, kestabilan, dan efisiensi.
Kita mungkin fasih dengan istilah FWD (Front Wheel Drive) atau penggerak roda depan dan RWD (Rear Wheel Drive) atau penggerak roda belakang. Tapi sebenarnya di dunia otomotif, terdapat lima jenis konfigurasi sistem penggerak mobil, yakni: FF (Front Engine-Front Wheel Drive); FR (Front Engine-Rear Wheel Drive); MR (Mid Engine-Rear Wheel Drive); RR (Rear Engine-Rear Wheel Drive); dan 4WD/AWD (Four Wheel Drive/All-Wheel Drive).
Di pasar mobil Indonesia sendiri, sistem penggerak FF dan FR yang paling banyak diminati. Pada sistem kemudi FF, mesin mobil berada di bagian depan mobil dan penggerak mobil berada di roda depan. Sedangkan pada mesin FR, mesin mobil berada di bagian depan mobil dan penggerak mobil terdapat pada roda belakang.
Pabrikan otomotif Astra Daihatsu Motor (ADM) memiliki line-up mobil yang menggunakan kedua pilihan konfigurasi sistem kemudi tersebut untuk memproduksi kendaraan yang nyaman dan efisien. Masing-masing sistem kemudi ini memiliki keunggulan dan karakteristiknya sendiri.
Penggerak Roda Depan (FWD)
Sistem penggerak ini mulai digunakan sejak dekade 1930-an. Citroen Traction Avant menjadi mobil penggerak roda depan pertama yang sukses di pasaran sejak diperkenalkan pada tahun 1934. Penggerak roda depan cukup populer digunakan, khususnya pada segment mobil kompak dan mobil perkotaan. Contoh mobil penggerak roda depan adalah Toyota Calya, Toyota Agya, Honda Brio, Honda Jazz, Honda HR-V, Nissan Livina dan Mitsubishi Xpander.
Di Daihatsu, model yang menggunakan sistem kemudi FF ini adalah Daihatsu Ayla, Sigra, dan Sirion. Keuntungannya, berat mobil menjadi lebih ringan dikarenakan tidak adanya tambahan komponen pada sistem penggerak yang menghubungkan putaran mesin dari depan ke roda belakang. Hal ini membuat konsumsi energi bahan bakar menjadi lebih irit. Penggerak roda depan memungkinkan tenaga mesin dapat sampai pada roda secara efisien dan optimal. Hal tersebut dikarenakan posisi mesin, girboks dan penggerak yang semuanya di depan.
Keunggulan lainnya pada mobil dengan penggerak roda depan adalah traksi yang lebih baik pada jalanan yang licin, seperti saat hujan. Hal ini dikarenakan roda depan sebagai penggerak kendaraan dan berat mesin mobil yang terletak pada bagian depan kendaraan. Karena konstruksinya lebih ringkas, maka bobot keseluruhan pun bisa dipangkas dan lebih ringan. Posisi mesin pada penggerak roda depan umumnya melintang (tranverse), juga membuat ruang mesin dapat dibuat lebih kompak, sehingga kabin lebih lega.
Namun dengan segala keunggulannya tersebut, sistem penggerak mobil dengan penggerak roda depan juga memiliki kelemahan. Pertama adalah beban kerja roda dan suspensi depan serta lebih berat, lantaran fungsinya sebagai penggerak dan juga kemudi. Hal tersebut berpengaruh pada usia pakai beberapa komponen pada penggerak roda depan, salah satunya CV joint drive shaft yang mudah termakan usia. Dalam urusan handling, mobil depan penggerak roda depan lebih cenderung understeer.
Baca juga: Fakta Mengenai Daihatsu Rocky dan Misteri yang Belum Terpecahkan
Penggerak Roda Belakang (RWD)
Ini merupakan sistem penggerak yang menyalurkan tenaga mesin ke sepasang roda belakang. Dibanding penggerak roda depan, penggerak roda belakang terlebih dahulu populer diadaptasi pada kendaraan bermotor. Bahkan hingga sekarang, penggerak RWD masih diadopsi pada sebagian besar kendaraan komersial seperti truk dan bus.
Untuk mobil yang masih mempertahankan penggerak roda belakang adalah Toyota Kijang Innova dan Toyota Avanza Sementara untuk SUV, Toyota Rush, Toyota Fortuner Mitsubishi Pajero Sport menjadi salah satu mobil penggerak roda belakang atau RWD. Selain itu di segment mobil mewah juga kerap gunakan penggerak jenis ini, sebut saja seperti BMW Seri 5, Mercedes-Benz E-Class dan S-Class hingga Lexus LS dan GS.
Daihatsu menggunakannya untuk model seperti Daihatsu Terios, Xenia, Gran Max, dan Luxio. Sistem ini memiliki keunggulan dalam hal keseimbangan yang lebih baik, terutama saat akselerasi dan pada saat kendaraan dikemudikan dengan kecepatan tinggi. Hal ini dikarenakan meratanya berat kendaraan dari depan sampai belakang.
Selain itu, mobil dengan penggerak roda belakang juga dikenal lebih bertenaga saat di tanjakan dan membawa kendaraan penuh penumpang. Karena roda penggerak letaknya di belakang, membuat ban tak mudah kehilangan traksi saat menanjak di tanjakan yang curam. Selain itu, pada posisi menanjak, bobot akan cenderung ke belakang, yang membuat penggerak depan mudah kehilangan traksi.
“ADM sebagai Sahabat masyarakat Indonesia senantiasa memprioritaskan kebutuhan pelanggan dalam menyediakan kendaraan. Teknologi penggerak mobil yang Daihatsu miliki diimplementasikan kepada mobil-mobil Daihatsu menyesuaikan karakteristik mobil sehingga menghasilkan kendaraan yang terbaik,” kata Anjar Rosjadi, Marketing Product Planning Division Head PT Astra Daihatsu Motor. (Raju)
Baca juga:
Daihatsu Recall 97.290 Unit Xenia, Terios dan Sirion Lantaran Mobil Bisa Mogok
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Daihatsu
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Mobil Daihatsu Terbaru di Oto
Artikel Mobil Daihatsu dari Carvaganza
Artikel Mobil Daihatsu dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature