Langkah Kia Sportage Tidak Akan Mudah Di Pasar SUV Compact
Beberapa hari lalu hujan deras merebak di berbagai kota di Indonesia. Bahkan Jakarta yang seolah sempat tersingkir dari rasa dihantui oleh banjir akhirnya pun harus mengalah kala genangan sudah merebak di mana-mana. Jalan pun lumpuh akibat banyak kendaraan yang harus menepi karena tak mau mengambil resiko untuk menembus banjir.
Jawaban akan masuknya musim pengujan dan kebutuhan akan kendaraan berkemampuan SUV namun tetap kompak untuk perkotaan adalah model Compact SUV. Bodi kendaraan jenis ini tak terlalu besar dan tetap andal bermanuver di tengah kota. Meski demikian kala hujan menghadang dan genangan mulai mengganggu, maka tak demikian dengan perjalanan Anda.
Ya, maksud inilah yang coba ditebus para Agen Pemegang Merek lewat jenis kendaraan Compact SUV. Namun tak hanya itu, sebagai sebuah Compact SUV yang laganya bisa dijadikan moda sehari-hari, maka beragam fitur menarik juga perlu disematkan. Maklum saja, kemacetan dan rintangan di perkotaan mudah diredam dengan berbagai fitur yang ada.
Ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Agustus 2016 dan Indonesia International Motor Show (IIMS) April 2016 seolah mencoba menjawab permasalahan ini. Dua APM asal Korea Selatan yang berada di bawah satu grup otomotif besar Korea, Hyundai Group, meluncurkan Kia All New Sportage dan Hyundai All New Tucson. Di Tanah Air kedua APM ini memang tak berbagi apapun, baik itu strategi ataupun korporasi, karena keduanya berdiri dengan perusahaan yang berbeda, PT Kia Mobil Indonesia dan PT Hyundai Mobil Indonesia.
Meski demikian, keduanya memiliki basis produksi produk yang sama untuk model Compact SUV. Sportage dan Tucson dibangun di atas satu basis. Lihat saja angka wheelbase dan komposisi mesin serta teknologinya. Itu menandakan meski dijual dengan strategi berbeda, namun mobil ini tetaplah bersaudara.
Sementara di lain sisi pabrikan Jepang, Mitsubishi sudah lebih fasih dengan kelas ini. Meski produk Outlander Sport tak selaku Pajero Sport, namun pabrikan berlambang tiga berlian ini tetap memberikan pilihan Compact SUV bagi mereka yang membutuhkan mobil berdaya jelajah tinggi, dengan bodi yang lebih kompak dari Pajero Sport.
Kami tertarik menggiring ketiganya dalam komparasi virtual. Dengan maksud memberikan informasi yang bersifat komparatif sebelum menguji ketiga unitnya dalam sesi yang lebih intim.
Desain Eksterior & Dimensi
Parameter paling subjektif dalam menilai sebuah kendaraan ini tetap menjadi bahasan menarik. Tentu saja tak bisa dibandingkan mana lebih baik mana lebih buruk, karena ini masalah estetika yang berujung pada selera. Tapi paling tidak, kami akan coba memaparkan karakter desain yang coba diperkenalkan oleh masing-masing pabrikan.
Sejak Peter Schreyer, desainer yang sebelumnya sukses dengan desain fenomenal Audi TT dan VW modern masuk ke Hyundai Group, ia merubah total skema visual produk-produk Hyundai dan Kia. Tujuannya cuma satu, yakni memberikan desain yang membuat siapapun yang melihat mobil tersebut, langsung mengenali mereknya. Pada Kia, ia menerapkan ekspresi Tiger Nose, sebagai wajah produk-produknya. Sedangkan pada Hyundai, alur bodi yang maskulin bertajuk Fluidic Sculputre, diterapkan.
Kia Sportage tentunya mengadopsi ekspresi Tiger Nose, lewat sosok fascia yang menyerupai hidung macan, kini Sportage mudah diidentifikasi di jalan raya. Gril mewah khas Tiger Nose berganti motif jaring yang mewah. Ada lampu LED yang bergabung pada susunan lampu utama dengan fungsi sebagai Daytime Running Light (DRL). Kaki-kakinya juga nampak lebih modis dengan desain pelek berpalang besar berukuran 18 inci yang dibalut ban dengan profil 235/55.
Profil desain Hyundai All New Tucson kali ini kami akui jauh lebih baik dibanding generasi sebelumnya. Hyundai memperkenalkannya dengan konsep Fluidic Sculputre 2.0. Desainnya kami nilai lebih kekar bahkan seolah ini adalah versi skala kecil dari Santa Fe, indikasi utama tentunya bagian fascia yang lebih estetis. Kap mesin misalnya, dibuat aksen bertingkat sehingga alur menyentuh grillnya lebih menyambung.
Bagian lampu juga jauh lebih modern berkat desain fluidic dengan dimensi lebih pipih lengkap dengan LED positioning lamp yang membentuk alis senada desain. Yang membuat wajah Tucson terkesan penuh dan atraktif sebenarnya adalah foglamp dan DRL di bagian bumpernya.
Dengan housing yang besar dan terbagi dua oleh bilah yang melintang, wajah Tucson memang lebih mempesona dibanding sebelumnya.Demikian pula dengan over fender dan side skirt berwarna kontras, ini memberikan aksen khusus untuk mencirikan mobil tangguh.
Di lain sisi, Outlander Sport masih menggunakan skema desain yang sama sejak awal diperkenalkan. Maklum saja, pembaruan yang terjadi di Eropa, belum sampai ke Indonesia. Namun, desain Outlander Sport memang sudah mempunyai karakter sporti yang kental dan membuatnya lebih terkesan sebagai Crossover ketimban Compact SUV. Maklum saja, desainer Mitsubishi bukan berusaha mengembangkannya dari mobil yang lebih kecil, namun menggabungkan DNA SUV milik Outlander dan Sedan Lancer yang desainnya bisa Anda nikmati dengan mudah di eksterior Outlander Sport.
Bisa dibilang, jika Anda adalah penggemar Lancer Evolution X yang fenomenal dan melegenda, maka kerinduan ini bisa didapat lewat Outlander Sport dengan daya jelajah yang lebih baik. Kesan kekar dan maskulin memang tak dikedepankan oleh MMC, namun upaya memberikan mobil yang lebih layak di perkotaan dengan tampang yang dinamis, buritan yang mirip hatchback, dan garis atap yang landai.
Interior & Fitur
Untuk fitur yang mendukung pengendaraan, kami ingin menggaris bawahi teknologi LED yang dibenamkan pada sistem pencahayaannya. Pasalnya lampu LED bukan hanya digunakan di tatanan lampu utama sebagai DRL (Daytime Running Light), namun juga pada lampu belakang dengan susunan yang menarik dan bahkan untuk lampu kabut (foglamp). Ya, LED foglamp sudah tersedia sejak pada varian GT Line. Bahkan LED foglamp ini seolah menjadi identitas baru dari Kia All New Sportage di seluruh dunia.
Perkara kenyamanan, kami baru bisa memfokuskan bahasan pada segi ruang yang ditawarkan. Kabin Sportage memang bukan yang terluas di kelasnya, utamanya di bagian headroom. Namun impresi ini bisa direduksi begitu Anda melihat ke bagian atap yang mayoritas terdiri dari kaca Sunroof besar. Kesan lapang pun mudah dirasakan oleh siapapun yang berada di bangku manapun. Malahan bangku belakang Sportage juga sudah menggunakan sistem reclining dengan derajat kemiringan yang sangat bervariasi di kelasnya.
Di varian GT Line Ultimate, interiornya lebih sporti dengan balutan kulit sintetis berwarna beige dengan jahitan kontras. Sedangkan peranti hiburannya sudah disokong oleh headunit terintegrasi dengan LCD 5 inci yang bisa mengoneksikan perangkat komunikasi. Untuk varian tertingginya, GT Line Ultimate, penyalur suaranya Kia mempercayakan pengaturan tata suara dan perangkat dari JBL.
Berbeda dengan KMI, HMI menawarkan Tucson dalam dua varian saja. Meski kami belum sempat bertatapan dengan varian tertingginya, XG-karena yang diperkenalkan pada ajang GIIAS 2016 adalah tipe GLS, namun HMI sudah mengedarkan varian tertinggi ini. Indikasi utama tipe ini adalah sunroof besar di bagian atapnya.
Pada generasi ini, Hyundai menggunakan fitur lampu hemat daya LED untuk DRL dan lampu belakangnya. DRL LED tersebut juga menjadi salah satu daya tarik yang membuat wajah Tucson mirip dengan kakaknya, Santa FE. Meski lampu depan hanya projektor konvensional, namun lampu ini telah dilengkapi pengatur ketinggian sorot. Di bagian kabin, fiturnya tentu tak akan semewah mobil Jepang yang diproduksi lokal. Headunitnya adalah panel terintegrasi pemutar CD, MP3, USB, radio dan Aux dengan koneksi telepon yang bisa diakses dari kemudi. Kontrol AC tentunya sudah secanggih Tucson sebelumnya dengan pengaturan digital dan auto climate.
Mitsubishi Outlander Sport hadir dengan fiturnya yang otentik. Misalnya saja paddle shift yang sangat sporti yang sudah ada sejak Outlander Sport diperkenalkan pertama kali. Sedangkan fitur lainnya adalah headunit besar tanpa satupun tombol yang terkesan elegan karena kesederhanaannya. Meski demikian koneksinya jangan diragukan. Kontrol AC memang masih konvensional dengan dial putar, tapi pengaturan derajat suhu bisa dilakukan. Sedangkan untuk menjaga kesan mewah, warna kulit hitam yang solid dipercaya membalut seluruh kabin.
Untuk kenyamanan penumpang belakang, Outlander Sport memang tak menyajikan fleksibilitas seperti Sportage. Namun konfigurasinya sudah lebih dari cukup untuk membuat orang dewasa nyaman di perjalanan jarak jauh. Bukan hanya itu, tata letak bangkunya juga mendukung untuk duduk tanpa khawatir pegal. Kesan lapang juga didukung oleh panoramic roof besar. Karena hanya panoramic, tentu kaca besar tersebut tak dapat digeser untuk buka tutup seperti Tucson atau Sportage.
Performa
Di atas kertas, pemilik tenaga terbesar adalah Kia All New Sportage. Penggendong mesin 2.0 liter dengan katup variabel bernama CVVT. Mesin 4-silinder naturally aspirated ini memiliki output 158 PS, hanya lebih besar 1 PS dibanding saudaranya, dan 8 PS lebih tinggi daripada Outlander Sport. Sebelum disalurkan ke roda depan, tenaga ditransfer lewat girboks otomatis konvensional 6-speed yang pada generasi ini telah dilengkapi dengan Paddle Shift. Mesin ini memang bukan yang terhemat yang pernah diedarkan Kia di Indonesia untuk Sportage.
Generasi sebelumnya pernah ada mesin diesel yang dirilis tak lama setelah varian bensinnya meluncur. Mesin tersebut menawarkan efisiensi lebih baik dengan torsi lebih besar yang membuatnya lebih mengasyikkan untuk stop and go di perkotaan.
Strategi yang kurang lebih sama ditawarkan oleh Tucson. Meski sedikit berbeda, namun kami prediksi sensasi berkendara di kedua kendaraan ini sama saja. Yang sedikit berbeda, untuk mengatur naik-turunnya gigi, Tucson tak disertai paddle shift, sehingga kesan sporti mungkin hanya sedikit kurang dari Sportage.
Outlander Sport merupakan salah satu dari sedikit SUV kompak yang dijual dengan transmisi CVT. Pasalnya mesin 2.0 liter terbilang besar untuk bisa dialirkan tenaganya lewat transmisi tanpa roda gigi tersebut. Namun, inilah salah satu kehebatan Mitsubishi yang berhasil menyajikannya pada mulai dari Mirage, Outlander Sport hingga pada Delica. Transmisi ini bertugas menyalurkan tenaga dari mesin 2.0 liter 150 PS yang berteknologi MIVEC ke roda depan. Girboks Outlander Sport telah dilengkapi teknologi Invects III yang lebih responsif dalam memberikan settingan rasio tertepat di setiap perubahan yang ada di jalanan.
Biasanya transmisi bersistem sabuk baja dengan rasio tak terbatas ini bisa menjaga efisiensi dibanding girboks otomatis konvensional, namun seberapa baik efisiensinya dibanding kompetitor, perlu diuji lebih dalam. Kami hanya sempat mengujinya melewati beberapa rintangan beberapa waktu lalu. Meski harus melangkahi batang kayu besar berdiameter 20 cm dan genangan air sedalam 40 cm, Outlander Sport tetap Andal melewatinya. Maklum saja dibanding lainnya, Ground Clearance Outlander Sport lebih baik 20 mm.
Kesimpulan
Rasanya lebih mudah menganalogikannya begini, pilih mana, Sportage-Tucson atau Outlander Sport. Sebab antara Sportage dan Tucson menawarkan paket fitur, komposisi dan harga yang relatif mirip. Pun dengan mesin serta sistem transmisi yang notabene-sama. Maka jika Anda berada di antara dua posisi itu, tinggal pertimbangkan selera desain, dan jaringan dealer terdekat serta promo dengan lokasi Anda berada.
Jika Anda telah memilihnya, baru bandingkan dengan Outlander Sport, yang menawarkan hal yang cukup berbeda. Misalnya saja harga yang lebih murah hampir Rp 50 juta dari keduanya, lalu jaringan servis yang jauh lebih luas, namun dengan desainnya yang sudah cukup dimakan waktu tapi di satu sisi memiliki karakter Lancer yang kuat. Apalagi transmisinya lebih bisa diandalkan di perkotaan.
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Komparasi Kia Sportage vs Hyundai Tucson
Model Mobil Kia
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Kia Sportage Terbaru di Oto
Tren Crossover
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Kia Sportage dari Carvaganza
Artikel Mobil Kia Sportage dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian